pembentukan dari kondisi 0 jadi 3, 4, 6
rehabilitasi dari kondisi 7,6, 4, 7, 8
Rabu, 16 Februari 2011
Selasa, 15 Februari 2011
ARAH BENTUK DAN ISI PENDIDIKAN JASMANI
Arah pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani yang diselengggarakan di sekolah sebagai bagaian dari pendididkan secara keseluruhan adalah untuk mengembangkan segenap potensi dari peserta didik secara keseluruhan menyangkut fisik yang terdiri dari sistem organik, neuromuscular, intlektual dan emosional.
Mempertimbangkan segenap potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik secara utuh maka seyogyanya landasan dalam pengembangan potensi ini adalah kegiatan pengembangan yang mampu mewadahi seluruh aspek yang terkandung dari peserta didik. Kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap peserta didik inilah yang menjadi faktor pertimbangan untuk menentukan arah pengembangan potensi. Bagaimana pendidikan jasmani ini mampu mewadahi setiap kebutuhan pengembangan dari setiap peserta didik
Kamis, 10 Februari 2011
Antara kebugaran dan prestasi bagaikan kulit bawang
Jika membicarakan maslah pendidikan jasmani maka orang tidak akan bisa melepaskan antara kesegaran jasmani dan prestasi, padahal kedua hal ini merupakan satu perwujudan yang merupakan dua hal yang berbeda. Sebenarnya apa peran kebugaran terhadap prestasi sendiri dalam pendidikan jasmani di sekolah. Sementara apa pengaruh kebugaran tentulah secara erat akan berhubungan dengan kondisi fisik secara umum yang melibatkan tujuh aspek. Namun bila kita bebicara maslah prestasi ini akan berkaitan erat dengan
Apa yang hendak dicapai oleh penjas di sekolah?
Kecerdsan majemuk apakah sudah dipahami oleh setiap guru? terutama oleh para guru penjas. Apakah pengusaan keterampilan gerak lebih penting harus dikuasai olah setiap peserta didik jika dibandingkan dengan tingkat kesegaran jasmani yang nantinya akan memberikan banyak dampak positif untuk mengguasai seluruh kompetensi dalam setiap pembelajaran. Lalu dimana letak pembentukan dasar prsetasi?
Selasa, 01 Februari 2011
Implikasi multi intelegensi terhadap pendidikan jasmani
Apakah semua guru telah mengerti jika setiap peserta didik itu ternyata membawa faktor intelegensi yang berbeda-beda? Lalu apa dan bagaimana perlakuan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik tersebut? Akankah guru memperlakukan seluruh peserta didik tersebut secara sama? Jika kita guru penjas dalam hal ini apa yang telah dan akan kita perbuat jika menghadapi kondisi peserta didik di lapangan yang sangat heterogen?....
Langganan:
Postingan (Atom)